Thursday, January 27, 2011
..simple Life Gurlz.. Slideshow
..simple Life Gurlz.. Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ ..simple Life Gurlz.. Slideshow ★ to Ranau by Chia Choon Hee. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"
Wednesday, January 19, 2011
..kasih seorang ayah..
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang teman lelako mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia….
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang bercerita berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya..
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus Sekolah tinggi, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu lulus graduation” sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah, Bapa, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang teman lelako mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia….
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang bercerita berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya..
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus Sekolah tinggi, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu lulus graduation” sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah, Bapa, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…
Tuesday, January 18, 2011
kanser dapt di ubati dengan keladi tikus..
Kanker kini tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya anaman “KELADI TIKUS” (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. “Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.
Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,” lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa. Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas mengenai meninggalnya Wing Wir yanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. “Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,” ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. “Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini,” lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku “Cancer, Yet They Live” edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. “Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita,”kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. “Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ,” lanjut Boni. “Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran.” tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karen menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai “ter-kun” atau dokter-dukun. “Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern,” kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. “Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi,” sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan. Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.
Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi anda yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel “Obat Kanker” bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial “Cancer Care Indonesia ” beralamat di : Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta, telp : 021-4894745.
27-09-08 (Update gambar keladi tikus), terima kasih informasinya via komen.
indonesiamedia.com, indospiritual.com
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.
Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,” lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa. Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas mengenai meninggalnya Wing Wir yanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. “Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,” ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. “Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini,” lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku “Cancer, Yet They Live” edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. “Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita,”kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. “Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ,” lanjut Boni. “Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran.” tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karen menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai “ter-kun” atau dokter-dukun. “Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern,” kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. “Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi,” sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan. Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.
Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi anda yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel “Obat Kanker” bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial “Cancer Care Indonesia ” beralamat di : Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta, telp : 021-4894745.
27-09-08 (Update gambar keladi tikus), terima kasih informasinya via komen.
indonesiamedia.com, indospiritual.com
..ESL..
- L a r u n g Sebuah Kisah Kelabu yang Penuh Warna “Larung…Arbi.. ayo kembali ke rumah.” teriak seorang wanita paruh baya dari belakang deratan rumah. “iyaaa…”menyautlah suara yang diharapkan. Kedua bocah itu akhirnya kembali ke rumah mereka masing-masing setelah lebih dari 2 jam berada di tepi sungai. Hari memang sudah senja pantaslah mereka dipanggil untuk pulang oleh Bu Tini yang merupakan ibu dari Larung. Kegiatan ini hanpir setiap hari terulang sejak 5 tahu lalu. Larung Bahari adalah siswa SMP kelas 7 dan Arbi Sanjaya yang merupakan teman satu sekolah di SMP Bakti Sentosa. Kegemarannya akan kapal laut, perahu, speed boat atau apapun yang merupakan alat transportasi air membawa Larung tak pernah bosan bermain di sungai yang mengalir di belakang rumahnya. Apa saja benda yang menurutnya menarik Ia larungkan ke sungai agar bisa bergerak ditas aliran sungai hingga terlihat seperti perahu. Arbi adalah orang yang tak pernah bisan pula menemani hobi Larung walaupun kegemaran Arbi adalah olahraga tapi Ia sangat ingin menemani teman akrabnya sejak kecil untuk bergembira di tepi sungai. Selain Arbi tidak ada anak yang mau bermain dengan Larung, sejak kecil Larung hanya memilki beberapa orang kenalan, di sekolah Ia juga tidak akrab dengan benyak orang. Teman sebangkunya adalah ibunya sendiri yang dengan sabar mengantar dan mendampingi Larung belajar di sekolah sejak kecil. “Ibu..Minggu depan hari ulang tahunku !” ucap Larung pada ibunya “Oh iya…lalu kamu mau minta hadiah apa?” Tanya ibu Kemudian Larung menjawab , “Sebenarnya permintaanku sederhana saja, aku ingin seperti anak yang lainnya, punya banyak teman tidak dijauhai oleh anak yang lainnya, aku memang jelek, mukaku sangat menyeramkan bagi mereka, rambutku botak tak seperti mereka, aku juga orang yang lemah tak mampu beraktifitas banyak,aku juga..” “Cukup Larung,.. ibu sudah memasak makanan lekas mandi lalu makan sore.” perintah ibu Setelah Larung masuk kedalam kamar mandi Ibu menyiapakan makanan sambil menghapus air mata yang menetes di pipinya. Ibu terlihat sangat sedih setiap kali mendengar Larung mengeluarkan keluhan-keluhannya. Memang wajar keluhan itu keluar dari mulut Larung seorang anak yang memang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Sore keesokan harinya, rutunitas seperti biasa kembali mereka lakukan. Bermain perahu seperti hari-hari sebelumnya. Larung selalu tampak bahagia pada kegiatan ini, tak nampak kesedihan yang biasanya membayangi wajahnya ketika mengingat nasibnya. Arbi pun demikian, dengan suka hati ia selalu menemani Larung, karena Arbi tau betul siapa Larung dan ia pun tau apa yang terjadi pada Larung. Larung adalah seorang anak yang wajahnya terlihat lebih tua dari anak kebanyakan. Kepalanya botak tak pernah tumbuh rambut. Berbagai macam penyakit juga ada di dalam tubuhnya. Larung adalah penderita Progeria, sebuah penyakit aneh yang terjadi karena kesalahan kecil pada kode genetik. Kesalahan yang kecil tersebut membuat hidup penderitanya seperti hancur. Penderita Progeria mengalami penuaan dini, jauh lebih cepat dari orang kebanyakan. Biasanya penderitanya mengidap penyakit layaknya orang tua seperti penyakit jantung, pelemahan tulang dan radang sendi walupun usianya masih belia. Rata-rata orang pengidap penyakit ini hanya hidup sampai umur 13 tahun dan hanya sekitar 50 orang yang menderita penyakit ini di dunia. Penyakit yang di derita Larung dan juga prediksi sisa umur yang dimilikinya hanya diketahui oleh 4 orang, ayah serta ibu Larung, dokter yang memvonis dan yang terakhir adalah Arbi sahabat terdekat Larung. Arbi mengetahui hal ini dari Ibunda Larung, ia ingin Arbi ikut membahagiakan Larung disisa umurnya. Arbi sekuat tenaga membahagiakan Larung yang tidak tau apa penyakit yang dideritanya dan segala hal tentang sisa umurnya. Sore akhirnya pergi dan sungai kembali sepi dari tawa bahagia kedua sahabat. Larung kembali ke rumah dan melakukan kegiatan dengan penuh misteri. Arbi kembali kerumahnya dan terus berfikir bagaimana caranya membahagiakan Larung pada hari-hari selanjutnya. Pagi menyingsing kembali, seperti biasa mereka berdua berangkat ke sekolah dengan didampingi sang Ibu. Sepanjang jalan Arbi selalu mengeluarkan lelucon untuk menghibur Larung. “Larung.. coba tebak, orang apa yang ditembak tetapi gak mati.” Arbi memberi teka-teki. “Orang apa ya… orang kuat, orang hebat atau pasti orang kebal.” Jawab Larung. “Salah.. yang betu jawabannya adalah orang gak kena kok..” Arbi memberitahu “Hahahahaha,,,kamu bisa aja.” Larung terlihat senang. Perjalanan terus berlanjut hingga sampai ke sekolah. Di sekolah mereka berpisah karena memang mereka berbeda kelas. Saat istirahat mereka kembali bertemu dikantin, saat istirahat itu Arbi meninggalkan teman-teman yang lain padahal Arbi termasuk orang yang dikagumi dan menyenangkan untuk diajak bergaul, tetapi Arbi tau Larung lebih membutuhkan dia. Ejekan serta hujatan sering kali menerpa Arbi karena berteman dengan Larung yang sering diejek anak monster hingga Arbi juga dapat ejekan sebagai temannya monster. Hal itu tidak membuat Arbi putus semangat untuk terus membahagaiakan Larung. Sungai kembali menyambut kedua sahabat itu pada sore yang ke sekian kalinya. Hari ini mereka bermain perahu balap, seperti biasa Larung yang menjadi jawara dalam permainan kali ini. Arbi sengaja mengalah karena tahu sahabatnya akan sedih jika mendapat kekalahan, hal ini sudah dilakukannya lebih dari 5 tahun. Kembalilah mereka ke rumah setelah lelah bermain. Hari selanjutnya mereka tidak pergi ke tepi sungai Karena hari itu turun hujan. Larung tidak pernah keluar rumah saat hujan , Larung adalah penderita Pluviophobia yang merupakan ketakutan seseorang pada hujan. Saat hujan Larung hanya berdiam di kamar didampingi sang ibu. Pada hujan sore itu Arbi bermain sepak bola bersama anak-anak lainnya tepat dijalan depan rumah Larung. Larung dapat melihat betapa bahagianya Arbi ketika bermain bola dan Larung berfikir bahwa kegembiraan Arbi saat bermain dengannya hanya sebuah kepalsuan tidak lebih dari sekedar rasa kasihan terhadap Larung. Rasa yang Larung fikir tidak pantas diberikan padanya walau dia berbeda dengan yang lainnya. Hal ini membuat sikap Larung menjadi berubah terhadap Arbi, sehingga Arbi tidak dianggap sahabatnya lagi. Malam berjalan dengan hembusan angin yang membawa udara segar sisa hujan tadi sore. Larung mengingat segala macam kenagannya bersama Arbi yang sekarang hanya dianggap sebuah kepalsuan. Saat Arbi rela di pukuli oleh anak-anak SMA karena menolong Larung yang saat itu hendak dijahili. Saat menyelamatkan Larung yang hamper tenggelam di sungai karena ia tidak bias berenang. Bahkan menggotong Larung pulang ke rumah saat penyakitnya kambuh. Semua kenagan itu coba dilupakan oleh Larung. Ke esokan harinya, biasanya Larung selalu memanggil-manggil nama Arbi di depan rumah Arbi untuk mengajaknya bermain di sungai . Sore ini tidak ada suara yang memanggil Arbi sehingga membuat Arbi bertanya apa yang terjadi. Akhirnya Arbi memutuskan untuk memanggil Larung di rumahnya. Penuh tanda tanya Arbi berjalan ke rumah Larung yang jaraknya tidak lebih dari 20 meter dari gerbaang rumahnya.Ketika sampai depan rumah Larung , Arbi memanggilnya. “Larung.. ke sungai yuk !” teriak Arbi. Lalu Larung keluar dan berkata “ Tidak, aku ingin pergi ke sungai sendiri saja tanapa kamu lagi, lebih baik kamu bermain sepak bola saja dan berhenti mengkasihani aku !” “ Apa maksudmu bicara seperti itu ?” ujar Arbi “Aku hanya ingin tidak merepotkan orang lain, terima kasih telah mengkasihani aku selama ini.” Larung berkata dengan nada yang keras. Sore itupun berlalu tanapa ada seorang anakpun yang bermain di sungai. Kedua sahabat itu mendapat sebuah masalah yang tidak pernah mereka hadapi sejak awal pertemanan mereka. Emosi kedewasaan membuat hal ini terjadi. Sebuah persabatan yang tidak ternilai kini dalam terpaan badai, hanya karena sebuah kecurigaan tanpa bukti. Keesokan harinya adalah hari ulang tahun Larung yang ke-12, tepat hari minggu. Sebuah kado telah dipersiapkan oleh orang tua Larung di hari bahagianya. Ketika kado tersebut dibuka, ternyata isinya adalah sebuah mainan radio control berbentuk perahu yang dapat berjalan di permukaan air dan di atur geraknya dari kejauhan. Bahagia sekali Larung mendapat hadiah yang sesuai dengan kegemarannya. Ketika hari sudah tidak panas lagi, saat langit sore mulai menyapa, Larung berangkat ke sungai membawa mainan barunya. Pertama kali Larung pergi ke sungai tanpa Arbi. Sungai pun menyambut berbeda kejanggalan ini, arus sungai jauh lebih deras dari biasanya. Kebahagiaan Larung membuat ia tidak peduli dengan kondisi sungai, semakin tidak sabar dia mencoba mainan barunya. Rona gembira merekah dengan sangat indah di wajah Larung walaupun kali ini tanpa orang yang biasa menemaninya di sungai. Tanpa sepengatuhuan Larung ternyata Arbu memperhatikannya dari atas pohon rambutan yang jaraknya sekitar 15 meter dari tepi sungai. Arbi tidak ingin membiarkan sahabtnya tersedih dan kehadirannya di tempat itu ingin memastikan bahwa penderita Pregoria itu dalm keadaan bahagia, karena menurut analisa medis umurnya tidak mungkuin lebih dari satu tahun lagi. Arbi ingat hari ini adalah hari ulang tahun Larung dan Arbi juga telah menyiapakan sebuah hadiah yang ia simpan di rumah karena ia tahu bahwa hari ini bukan saat yang tepat untuk meberikannya. Perahu radio control itu mulai dilarungkan, arus deras menjadi tantangan tersendiri bagi Larug yang memang bercita-cita menjadi nahkoda walau dia tidak pernah tau cita-citanya akan terwujud. Perahu tersebut terus berputar mengeliingi batu di tengah sungai dan sesekali menepi. Arus yang sangat deras ternyata membuat sebuah batang pisang mengalir bersama aliran sungai dan sat itu perahu milik Larung masih berlayar di tengah sungai. Kepanikan Larung meningkat tangannya sibuk memainkan tuas remote yang ada di tangannya, Arbi yang melihat temanya dalam kesulitan tidak tinggal diam dia bergegas turun dari atas pohon rambutan dan saat itu Larung baru sadar jika sejak tadi Arbi memperhatikannya. Perahu tersebut akhirnya menyangkut di batang pisang dan mengalir bersamanya. Larung tidak bias berbuat apa-apa, duduk lemas di tepi sungai sambil meneteskan air mata tanda sebuah kesedihan sedang dirasakannya. Arbi tidak ingin melihat sahabatnya sedih ia berlari menuju sungai dan kemudian terjun ke sungai setelah melihat tatapan mata sahabatnya yang penuh harapan perahunya kembali. Berenaglah Arbi dei tengah derasnya arus sungai mengejar batang pisang yang membawa perahu sahabatnya. Sekuat tenaga dengan kecepatan yang dimilkinya Arbi terus mengejar perahu tersebut dan akhirnya dapat, dengan keadaan lelah ia mencoba menepi ke tepi sungai sekitar 50 meter dari tempat Larung duduk lemas. Larung masih dapat melihat Arbi berhasil mendapat perahunya dan Larung terbangun untuk menghampiri perahunya yang ada di tangan Arbi. Belum sempat melangkah kemudian Larung terkejut melihat sebuah potongan kayu menghadang tubuh kecil Arbi sebuah benda yang terdapat di tangan Arbi sekuat tenaga ia lempar ke tepi seungai , perahu tersebut akhirnya aman berada di tepi sungai. Tubuh kecil Arbi terus buerusaha mencapai tepi akan tetapi kekeutan seorang anak SMP dan sebuah teriakan histeris minta tolong dari Larung tidak sanggup melawan derasnya arus sungai. Arbi hanyut dan di temukan oleh warga pada pukul 8 malam sejauh 1,7 KM dari sungai belakang rumahnya dalam keadaan tewas dengan sebuah senyuman dibibir kecilnya. Tangis haru penuh jeritan histeris tidak henti-henti terdengar sepanjang malam. Larung hanya mengurung diri di kamar sampai keesokan harinya ia baru punya kekuatan untuk meliahat jenazah sahabatnya di rumah duka. Jantungnya lemah berdetak saat melihat senyuman manis jenazah sahabtnya. Sebuah pesan tersirat mengisyaratkan sebuah kebahagian dapat menolong sahabatnya menyelamatkan salah satu barang kesayangannya. Tetesan air mata tidak kuasa terbendung dari mata bulat milik Larung, sampai saat ibunda Arbi keluar mebawa sebuah kotak kardus yang mie instan yang belum terbungkus. “Larung, ini ada sebuah pemberian dari Arbi. Arbi bilang ini hadiah ulang tahun untuk kamu tetapi ibu tidak mengerti mengapa ia tidak meberikannya kemarin. Ini silakan diambil mohon maah belum terbungkus kertas kado.” Ucap Ibunda Arbi dengan nada pelan. “Terima kasih bu.”Larung menjawab sambil terisak. Kotak itupun dibuka dan berisi sebuah replika kapal phinisi berukuran dengan pajang sekitar 30 CM den tinggi 25 CM sedikit lebih besar dari radio control milik Larung. Senyum penuh haru menyertai Larung karena ia mengetahui bahwa hadiah ini di beli dengan uang tabungan Arbi yang telah lama dikumpulknnya. Sebuah ukiran berupa tulisan kecil terdapat di badan kapal sebelah kiri bertuliskan Larung Bahari. Pada perahu tersebut juga terdapat replika dua manusia yang manggambarkan Larung dengan Arbi. Replika manusia pertama sedang sibuk memegang kendali kapal sedangkan yang satunya lagi berada di atas tiang kapal mengatur sebuah layar besar. Hadiah ini sangat luar biasa bagi Larung bagaikan sebuah impian yang kelak menjadi nyata. Setelah terkagum meperhatikan pemberian almarhum sahabatnya perhatian Larung berpindah ke sebuah kertas yang ada di bagian dasar kotak yang tertulis tulisan tangan Arbi yang memang terlihat khas dan berisi beberpa bait kata. Persahabatan bagaikan sebuah perahu Berlayar menuju sebuah tujuan yang jauh tidak terlihat di depan Melewati pemandangan indah penuh biru berkilau dan jutaan hembusan angin segar Walau terkadang ombak besar dan badai menghadang dengan kekeuatannya Perahu tersebut tahu kemana arahnya dan berlayar sekuat tenaga mencapai tujuan yang indah Aku ingin melarungkan tubuhku ke lautan lepas, mencari kebahagiaan untukmu Andai saja aku bisa, sesunggunya aku ingin memberikan samudera untukmu Tapi inilah samuderaku.. Arbi sang pelaut Senyuman kecil kembali terlihat di bibir Larung, kali ini menandakan sebuah penyesalan telah berprasangka kepada Arbi. Nafasnya semakin terengah menyadari ketulusan sahabatnya, Larung masih berada di samping jenazah Arbi. Detak jantungnya semakin tidak menetu ia mencoba menahan rasa sakit yang saat itu di rasakan kepada Ibu yang mendampinginya. Ibunya tahu Larung dalam keadaan yang tidak baik hingga saat hendak menayakan pada anak tunggalnya ia terkejut melihat Larung duduk sila terdiam di samping jenazah Arbi dengan kepala menunduk ke bawah dan mata yang terpejam dengan tubuh yang sangat dingin. Detak jantung Larung terhenti di samping sahabatnya. Ibunda Larung yang telah mempersiapkan keadaan ini sejak dulu terlihat tabah melihat hidup anaknya akhirnya berkahir pada usia 12 tahun lebih satu hari. Keadaan semakin menyedihkan melihat jenazah dua sahabat berdampingan. Sore itu kedua jenazah bocah itu langsung dimakamkan. Mereka kembali menuju sungai tetapi kali ini diantar puluhan orang kerabat dan mereka berada diatas keranda tanpa nyawa. Perjalanan menuju pemakaman terasa sangat haru ketika melintasi sungai tempat biasa kedua sahabat itu menghabiskan sorenya. Perjalanan berakhir di dua buah lubang besar berdampingan. Isak tangis mengiringi kedua jenazah sahabat tersebut di makamkan, diawali dengan jenazah Arbi lalu disusul oleh Larung sahabatnya. Pemakaman selesai kedua jenazah telah tertanam bersama jutaan kenangan yang telah mereka lalui bersama. Di sela-sela kedua gundukan tanah tersebut di letakan sebuah replika perahu yang bertuliskan Larung Bahari di sebelah kirinya.
- saya yang kalian tau
- ESL44 go green….!-INFO DARI KAWN JG...
Sunday, January 16, 2011
Wednesday, January 12, 2011
..pershabatan...dan....keegoan..
p
enyakit Ego
Apabila seseorang manusia itu alim iaitu banyak ilmu dan lebih dari orang lain samada ilmu dunia dan akhirat, dan apabila seseorang itu berpangkat besar atau bila seseorang itu otaknya lebih daripada orang lain atau bila seseorang itu kaya atau keturunan mulia dan ternama seperti raja, ulama, orang besar dan bila seseorang itu berkelulusan tinggi dan bila seseorang perempuan itu cantik dan bila seseorang lelaki itu gagah maka rasa tinggi diri, sombong, angkuh dan takabur hingaplah pada hatinya. Sedar atau tidak
sedar, sengaja atau tidak sengaja.
Sebab apabila seseorang itu mampu, berkebolehan, berjaya, istimewa, lebih dari orang lain maka lenyaplah rasa kekurangan, kelemahan dan kehambaan diri kepada Allah SWT dari hati nuraninya. Maka ruang yang kosong itu segera pula diisi oleh rasa hebat, rasa besar, rasa istimewa, rasa tuan bahkan rasa Tuhan. Maka apabila hati sudah jadi begitu meninggilah diri dengan yang lain, memandang rendah sesama hamba Allah, jijiklah dia terhadap manusia yang lemah dan hina maka sombonglah ia , angkuh dan takaburlah ia. Samada secara sengaja dan dirancang ataupun bukan
secara dirancang dan tidak disedari.
Sebab ada orang apabila tahu dia istimewa maka dia pun
mengaturlah hidupnya sebagai orang yang istimewa dan
berusahalah dia menjaga statusnya. Sebaliknya ada pula
orang yang sedar keistimewaan dirinya tetapi kerana
dia faham ajaran Islam maka tidaklah mahu ia membesar-besarkan dirinya. Tapi oleh kerana taqwanya lemah maka dia tidak dapat mengawal nafsu yang sudah rasa istimewa itu dari bertindak dengan perangai orang orang yang sombong dan takabur dan dia tidak mahu sebab dia tahu sikap itu dosanya besar tetapi dia tidak dapat melawan nafsunya. Maka termasuklah juga ia di dalam senarai orang yang sombong, ego dan takabur.
Sifat mazmumah (yang sangat dibenci) oleh Allah ialah penyakit ego (sombong) sebab ego itu membawa implikasi yang
sangat buruk. Iblis laknatullah kerana penyakit ego telah derhaka kepada Tuhan. Firman Allah:-
Terjemahannya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang kafir”. (Surah Al-Baqarah : 34 )
Kerana merasa dirinya lebih istimewa daripada Adam, dia lebih mulia, lebih pandai, lebih senior dalam syurga maka sepatutnya dialah yang menjadi ketua dan orang lain sujud kepadanya. Tiba-tiba Allah meminta dia sujud pada Adam yang dipandang rendah itu hatinya menolak dia lupa dia hamba Allah, keistimewaan itu pemberian Allah yang mana kalau Allah tarik kesemuanya kembalilah ia selaku hamba yang dhaif. Hatinya yang sudah dikuasai rasa hebat diri itu sudah cukup keras hingga dia tidak dapat sujud ketika Allah perintahkan ia berbuat begitu. Sombongnya ia dan mendapat
kemurkaan Allah lalu Allah menarik balik pinjamanNya pada Iblis lantas dihukum buang dari syurga ke satu tempat buangan yang susah dan hina iaitu di dunia ini. Namun Iblis sangat sombong sudah dihukum pun dia tidak mahu merendah diri juga bukannya dia minta ampun dengan Tuhan untuk sujud pada Adam malah dimintanya untuk menghasut dan menggoda manusia supaya manusia semua kufur dengan Allah dan masuk neraka.
Pernah juga Iblis memberitahu Nabi Musa a.s yang dia ingin bertaubat lantas Nabi Musa bertanya kepada Allah bagaimana caranya Iblis boleh bertaubat. Allah berfirman minta dia sujud di kubur Nabi Adam, mendengar itu dengan sombongnya Iblis pun bangun dan berkata. ‘waktu Adam hidup pun aku tidak sujud padanya inikan pula waktu dia sudah mati! tidak jadilah aku bertaubat’, kata Iblis. Begitu sekali kesombongan Iblis, dia cukup kenal Allah, sudah nampak api neraka namun kesombongannya membuatkan dia pandang kecil pada Allah. Maka sekarang Iblis pun mengamuklah di tengah
manusia untuk menjahanamkam anak cucu Nabi Adam agar
semuanya masuk neraka bersamanya.
Beberapa ramai hari ini orang yang hatinya sudah jadi seperti hati Iblis. Merasa diri istimewa hingga memandang rendah pada orang lain, kalau ditegur melenting bahkan mencabar orang yang menegur hinggakan demi memuaskan hati sanggup melakukan dosa-dosa yang boleh tercampak diri ke neraka. Allah berfirman dalam Hadis Qudsi:
“Kibir atau sombong itu selendangKu. Sesiapa yang memakai selendangKu nescaya dia tidak akan mencium bau syurga”.
Itulah sombong namanya iaitu perangai Iblis, akhlak
terkutuk dan siapa memilikinya maka nerakalah tempatnya. Rasulullah SAW dan para sahabat serta para ambia’ dan solehin (orang soleh) sangat tawadhuk orangnya yakni merendah diri sesama manusia.
Firman Allah dalam Al-Quran:
Terjemahannya: “Telah lahir Rasulullah di kalangan kamu, sangat susah dengan kesusahan kamu dan menginginkan keselamatan bagi kamu dan penyayang dengan orang-orang mukmin”. (Surah At-Taubah:128)
Itulah hati orang yang tawadhuk yang rasa dirinya hamba Allah dan orang lain adalah saudara-saudaranya yang dikasihinya. Dia tidak merasa dirinya lebih dari orang lain walaupun dia telah diangkat oleh Allah menjadi kekasih Allah manusia paling mulia dan paling tinggi pangkatnya, terkenal namanya, luas pengaruhnya tetapi dia rasa dia hamba Allah seperti juga orang lain. Kalau dia tidak mahu susah orang lain pun tidak mahu susah, kalau dia tidak mahu dimalukan, dimarah, dicaci dan dihina orang lain pun begitu juga. Kalau dia suka kepada keselamatan dan kebahgiaan maka orang lain pun turut demikian. Begitu dia menimbang perasaan orang sebab dia mengasihi orang lain seperti mana dia kasihkan dirinya. Hasilnya Rasulullah sangatlah menyayangi dan menghibur sahabat-sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Pada orang yang memusuhi beliau didoakan, “Wahai Tuhan berilah petunjuk kepada
kaumku kerana mereka tidak mengetahui”. Sebab itu Rasulullah boleh duduk dan bermesra dengan kasih sayang dengan orang-orang miskin dan orang-orang kekurangan malah baginda memohon kepada Allah :
“Jadikanlah aku orang miskin, matikanlah aku dalam kemiskinan dan masukkanlah aku dalam syurga bersama-sama orang-orang miskin”. (Hadith Riwayat Tarmidzi)
Begitu hati Rasulullah dia tidak rasa yang dia istimewa dan hebat walaupun segala keistimewaan Allah limpahkan kepadanya, Sebab padanya keistimewaan itu semuanya hak Allah kerana itu baginda cukup hati-hati dengan nikmat itu malah dia takut ketika isterinya Siti Aisyah Ummul Mukminin bertanya.”kenapa tuan bersusah-payah begini sekali beribadah pada Allah hingga bengkak-bengkak kaki dan terjatuh-jatuh? bukankah tuan sudah dijamin selamat di akhirat bahkan disediakan syurga paling tinggi untuk tuan?”. Lantas dijawab baginda,”terpulanglah pada Tuhan untuk buat atau beri apa saja pada hamba-Nya ini, namun aku adalah hamba-Nya yang lemah dan kurang segala-galanya yang patut menyerah diri sepenuhnya pada Tuhanku itu”.
Didalam kitab diriwayatkan suatu kisah bagaimana Alah bertanya kepada pesuruh-pesuruh-Nya: “Musa, engkau siapa?” Jawab Nabi Musa,”Ana Kalamullah”. “Ibrahim, engkau siapa?” Jawab Nabi Ibrahim,”Ana Khalilullah”. “Isa, engkau siapa?” Jawab Nabi Isa, “Ana Rohullah”. Kemudian Allah bertanya kepada Nabi kita,”Muhammad, engkau siapa?”
Jawablah Rasulullah dengan rendahnya.”Ana yatim”. terus Allah menyahut,”Engkau kekasihku, Habibullah”.
Orang yang merendah diri Allah angkat setinggi-tingginya. Rasulullah boleh makan sedulang dan duduk sebelah-menyebelah bertindih lutut dengan orang dusun yang selekeh, miskin, fakir di majlis makan baginda. Baginda bagaikan seorang ayah yang kasihnya lebih pada anaknya yang cacat dan lemah. Itulah Nabi kita yang patut kita contohi dan hayati agar benar-benar kita menjadi pengikutnya dan pewarisnya. Dan rupanya roh baginda yang terus hidup
itu memandang kita dengan penuh kasih rindu dan supaya
disyafaatkan kita nanti di hari kiamat.
Sayidina Abu Bakar habis harta bendanya dikorbankan untuk perjuangan Islam kemudian dia berkata,”Yang tinggal padaku hanyalah Allah dan Rasul dan aku merasa cukup dengan keduanya. Sayidina Umar yang keras dan tegas melaksanakan hukum Allah berkata,”Sekiranya diberitahu bahawa semua orang masuk syurga kecuali seorang maka aku rasa akulah yang seorang itu”. Dia merasakan dialah yang paling banyak dosa sebab itu dia sangat merendahkan diri pada rakyatnya. Ditanggungnya guni gandum di belakangnya dan dibawa ke rumah seorang janda bersama anak-anaknya yang ketiadaan makanan. Khadamnya meminta agar dialah yang menanggung guni
gandum itu lantas dijawab Sayidina Umar.”Bukan engkau yang akan menanggung beban tanggungjawab di akhirat nanti”.
Kesombongan manusia hari ini jarang dimuktamarkan sedangkan itulah punca bagi segala krisis di dunia ini. Penyakit yang bahaya ini jika dibiarkan melanda dunia tanpa usaha untuk mengubatinya maka akan ranplah dunia ini nanti dikerjakan oleh manusia yang sudah mengikut telunjuk dan sikap Iblis itu. Bila-bila masa saja Allah boleh hantar penyakit-penyakit bahaya pada kita bahkan bila-bila masa Allah boleh miskinkan kita jika Allah mahu. Sepatutnya kita takut dengan Allah, bila terbuat perangai sombong segeralah bertaubat jangan sampai Allah murka. Namrud yang kononnya hendak lawan Allah, baru nyamuk masuk telinga terus ke
kepala bermain-main di dalam otaknya itupun tewas terus mati masuk neraka. Firaun yang sombong mengaku dirinya Tuhan maka Allah belah lautan tenggelamlah ia mati dek air jadi bangkai yang tercampak.
Apalah dibanggakan kehebatan kita itu, dia tidak menyelamatkan kita malah mungkin kalau salah gayanya sebab nikmat itu boleh jatuh di dunia apalagi di akhirat……..jatuh neraka hidup menderita. Kitakan dari setitis mani, air mani itu kan hina? kalau jatuh ke air itik pun tidak sudu di daratan ayam pun tak patuk. Maka kalau kita mahu sedar diuntung patutnya kita selalu menghinakan diri kita dan merasa hina untuk Allah sehina air mani. Kemudian bermurah hati dengan manusia, hiburkan manusia sebagaimana kita suka dihiburkan barulah orang suka dengan kita. Katakan selalu pada diri:”Wahai diri, engkau bagaikan sampah yang selau menyusahkan orang. Bila-bila masa Allah boleh buangkan engkau ke dalam bakul sampah-Nya iaitu Neraka Jahannam”. Dan selawatlah pada Nabi sebanyak
mungkin setiap masa sebagai ubat untuk melembutkan hati.
“Tuhanku, aku tidaklah layak untuk syurgamu tetapi aku idak pula sanggup menanggung siksa nerakamu oleh itu kurniakanlah keampunan kepadaku…..ampunkanlah dosaku bahawa sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa
besar”.
enyakit Ego
Apabila seseorang manusia itu alim iaitu banyak ilmu dan lebih dari orang lain samada ilmu dunia dan akhirat, dan apabila seseorang itu berpangkat besar atau bila seseorang itu otaknya lebih daripada orang lain atau bila seseorang itu kaya atau keturunan mulia dan ternama seperti raja, ulama, orang besar dan bila seseorang itu berkelulusan tinggi dan bila seseorang perempuan itu cantik dan bila seseorang lelaki itu gagah maka rasa tinggi diri, sombong, angkuh dan takabur hingaplah pada hatinya. Sedar atau tidak
sedar, sengaja atau tidak sengaja.
Sebab apabila seseorang itu mampu, berkebolehan, berjaya, istimewa, lebih dari orang lain maka lenyaplah rasa kekurangan, kelemahan dan kehambaan diri kepada Allah SWT dari hati nuraninya. Maka ruang yang kosong itu segera pula diisi oleh rasa hebat, rasa besar, rasa istimewa, rasa tuan bahkan rasa Tuhan. Maka apabila hati sudah jadi begitu meninggilah diri dengan yang lain, memandang rendah sesama hamba Allah, jijiklah dia terhadap manusia yang lemah dan hina maka sombonglah ia , angkuh dan takaburlah ia. Samada secara sengaja dan dirancang ataupun bukan
secara dirancang dan tidak disedari.
Sebab ada orang apabila tahu dia istimewa maka dia pun
mengaturlah hidupnya sebagai orang yang istimewa dan
berusahalah dia menjaga statusnya. Sebaliknya ada pula
orang yang sedar keistimewaan dirinya tetapi kerana
dia faham ajaran Islam maka tidaklah mahu ia membesar-besarkan dirinya. Tapi oleh kerana taqwanya lemah maka dia tidak dapat mengawal nafsu yang sudah rasa istimewa itu dari bertindak dengan perangai orang orang yang sombong dan takabur dan dia tidak mahu sebab dia tahu sikap itu dosanya besar tetapi dia tidak dapat melawan nafsunya. Maka termasuklah juga ia di dalam senarai orang yang sombong, ego dan takabur.
Sifat mazmumah (yang sangat dibenci) oleh Allah ialah penyakit ego (sombong) sebab ego itu membawa implikasi yang
sangat buruk. Iblis laknatullah kerana penyakit ego telah derhaka kepada Tuhan. Firman Allah:-
Terjemahannya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang kafir”. (Surah Al-Baqarah : 34 )
Kerana merasa dirinya lebih istimewa daripada Adam, dia lebih mulia, lebih pandai, lebih senior dalam syurga maka sepatutnya dialah yang menjadi ketua dan orang lain sujud kepadanya. Tiba-tiba Allah meminta dia sujud pada Adam yang dipandang rendah itu hatinya menolak dia lupa dia hamba Allah, keistimewaan itu pemberian Allah yang mana kalau Allah tarik kesemuanya kembalilah ia selaku hamba yang dhaif. Hatinya yang sudah dikuasai rasa hebat diri itu sudah cukup keras hingga dia tidak dapat sujud ketika Allah perintahkan ia berbuat begitu. Sombongnya ia dan mendapat
kemurkaan Allah lalu Allah menarik balik pinjamanNya pada Iblis lantas dihukum buang dari syurga ke satu tempat buangan yang susah dan hina iaitu di dunia ini. Namun Iblis sangat sombong sudah dihukum pun dia tidak mahu merendah diri juga bukannya dia minta ampun dengan Tuhan untuk sujud pada Adam malah dimintanya untuk menghasut dan menggoda manusia supaya manusia semua kufur dengan Allah dan masuk neraka.
Pernah juga Iblis memberitahu Nabi Musa a.s yang dia ingin bertaubat lantas Nabi Musa bertanya kepada Allah bagaimana caranya Iblis boleh bertaubat. Allah berfirman minta dia sujud di kubur Nabi Adam, mendengar itu dengan sombongnya Iblis pun bangun dan berkata. ‘waktu Adam hidup pun aku tidak sujud padanya inikan pula waktu dia sudah mati! tidak jadilah aku bertaubat’, kata Iblis. Begitu sekali kesombongan Iblis, dia cukup kenal Allah, sudah nampak api neraka namun kesombongannya membuatkan dia pandang kecil pada Allah. Maka sekarang Iblis pun mengamuklah di tengah
manusia untuk menjahanamkam anak cucu Nabi Adam agar
semuanya masuk neraka bersamanya.
Beberapa ramai hari ini orang yang hatinya sudah jadi seperti hati Iblis. Merasa diri istimewa hingga memandang rendah pada orang lain, kalau ditegur melenting bahkan mencabar orang yang menegur hinggakan demi memuaskan hati sanggup melakukan dosa-dosa yang boleh tercampak diri ke neraka. Allah berfirman dalam Hadis Qudsi:
“Kibir atau sombong itu selendangKu. Sesiapa yang memakai selendangKu nescaya dia tidak akan mencium bau syurga”.
Itulah sombong namanya iaitu perangai Iblis, akhlak
terkutuk dan siapa memilikinya maka nerakalah tempatnya. Rasulullah SAW dan para sahabat serta para ambia’ dan solehin (orang soleh) sangat tawadhuk orangnya yakni merendah diri sesama manusia.
Firman Allah dalam Al-Quran:
Terjemahannya: “Telah lahir Rasulullah di kalangan kamu, sangat susah dengan kesusahan kamu dan menginginkan keselamatan bagi kamu dan penyayang dengan orang-orang mukmin”. (Surah At-Taubah:128)
Itulah hati orang yang tawadhuk yang rasa dirinya hamba Allah dan orang lain adalah saudara-saudaranya yang dikasihinya. Dia tidak merasa dirinya lebih dari orang lain walaupun dia telah diangkat oleh Allah menjadi kekasih Allah manusia paling mulia dan paling tinggi pangkatnya, terkenal namanya, luas pengaruhnya tetapi dia rasa dia hamba Allah seperti juga orang lain. Kalau dia tidak mahu susah orang lain pun tidak mahu susah, kalau dia tidak mahu dimalukan, dimarah, dicaci dan dihina orang lain pun begitu juga. Kalau dia suka kepada keselamatan dan kebahgiaan maka orang lain pun turut demikian. Begitu dia menimbang perasaan orang sebab dia mengasihi orang lain seperti mana dia kasihkan dirinya. Hasilnya Rasulullah sangatlah menyayangi dan menghibur sahabat-sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Pada orang yang memusuhi beliau didoakan, “Wahai Tuhan berilah petunjuk kepada
kaumku kerana mereka tidak mengetahui”. Sebab itu Rasulullah boleh duduk dan bermesra dengan kasih sayang dengan orang-orang miskin dan orang-orang kekurangan malah baginda memohon kepada Allah :
“Jadikanlah aku orang miskin, matikanlah aku dalam kemiskinan dan masukkanlah aku dalam syurga bersama-sama orang-orang miskin”. (Hadith Riwayat Tarmidzi)
Begitu hati Rasulullah dia tidak rasa yang dia istimewa dan hebat walaupun segala keistimewaan Allah limpahkan kepadanya, Sebab padanya keistimewaan itu semuanya hak Allah kerana itu baginda cukup hati-hati dengan nikmat itu malah dia takut ketika isterinya Siti Aisyah Ummul Mukminin bertanya.”kenapa tuan bersusah-payah begini sekali beribadah pada Allah hingga bengkak-bengkak kaki dan terjatuh-jatuh? bukankah tuan sudah dijamin selamat di akhirat bahkan disediakan syurga paling tinggi untuk tuan?”. Lantas dijawab baginda,”terpulanglah pada Tuhan untuk buat atau beri apa saja pada hamba-Nya ini, namun aku adalah hamba-Nya yang lemah dan kurang segala-galanya yang patut menyerah diri sepenuhnya pada Tuhanku itu”.
Didalam kitab diriwayatkan suatu kisah bagaimana Alah bertanya kepada pesuruh-pesuruh-Nya: “Musa, engkau siapa?” Jawab Nabi Musa,”Ana Kalamullah”. “Ibrahim, engkau siapa?” Jawab Nabi Ibrahim,”Ana Khalilullah”. “Isa, engkau siapa?” Jawab Nabi Isa, “Ana Rohullah”. Kemudian Allah bertanya kepada Nabi kita,”Muhammad, engkau siapa?”
Jawablah Rasulullah dengan rendahnya.”Ana yatim”. terus Allah menyahut,”Engkau kekasihku, Habibullah”.
Orang yang merendah diri Allah angkat setinggi-tingginya. Rasulullah boleh makan sedulang dan duduk sebelah-menyebelah bertindih lutut dengan orang dusun yang selekeh, miskin, fakir di majlis makan baginda. Baginda bagaikan seorang ayah yang kasihnya lebih pada anaknya yang cacat dan lemah. Itulah Nabi kita yang patut kita contohi dan hayati agar benar-benar kita menjadi pengikutnya dan pewarisnya. Dan rupanya roh baginda yang terus hidup
itu memandang kita dengan penuh kasih rindu dan supaya
disyafaatkan kita nanti di hari kiamat.
Sayidina Abu Bakar habis harta bendanya dikorbankan untuk perjuangan Islam kemudian dia berkata,”Yang tinggal padaku hanyalah Allah dan Rasul dan aku merasa cukup dengan keduanya. Sayidina Umar yang keras dan tegas melaksanakan hukum Allah berkata,”Sekiranya diberitahu bahawa semua orang masuk syurga kecuali seorang maka aku rasa akulah yang seorang itu”. Dia merasakan dialah yang paling banyak dosa sebab itu dia sangat merendahkan diri pada rakyatnya. Ditanggungnya guni gandum di belakangnya dan dibawa ke rumah seorang janda bersama anak-anaknya yang ketiadaan makanan. Khadamnya meminta agar dialah yang menanggung guni
gandum itu lantas dijawab Sayidina Umar.”Bukan engkau yang akan menanggung beban tanggungjawab di akhirat nanti”.
Kesombongan manusia hari ini jarang dimuktamarkan sedangkan itulah punca bagi segala krisis di dunia ini. Penyakit yang bahaya ini jika dibiarkan melanda dunia tanpa usaha untuk mengubatinya maka akan ranplah dunia ini nanti dikerjakan oleh manusia yang sudah mengikut telunjuk dan sikap Iblis itu. Bila-bila masa saja Allah boleh hantar penyakit-penyakit bahaya pada kita bahkan bila-bila masa Allah boleh miskinkan kita jika Allah mahu. Sepatutnya kita takut dengan Allah, bila terbuat perangai sombong segeralah bertaubat jangan sampai Allah murka. Namrud yang kononnya hendak lawan Allah, baru nyamuk masuk telinga terus ke
kepala bermain-main di dalam otaknya itupun tewas terus mati masuk neraka. Firaun yang sombong mengaku dirinya Tuhan maka Allah belah lautan tenggelamlah ia mati dek air jadi bangkai yang tercampak.
Apalah dibanggakan kehebatan kita itu, dia tidak menyelamatkan kita malah mungkin kalau salah gayanya sebab nikmat itu boleh jatuh di dunia apalagi di akhirat……..jatuh neraka hidup menderita. Kitakan dari setitis mani, air mani itu kan hina? kalau jatuh ke air itik pun tidak sudu di daratan ayam pun tak patuk. Maka kalau kita mahu sedar diuntung patutnya kita selalu menghinakan diri kita dan merasa hina untuk Allah sehina air mani. Kemudian bermurah hati dengan manusia, hiburkan manusia sebagaimana kita suka dihiburkan barulah orang suka dengan kita. Katakan selalu pada diri:”Wahai diri, engkau bagaikan sampah yang selau menyusahkan orang. Bila-bila masa Allah boleh buangkan engkau ke dalam bakul sampah-Nya iaitu Neraka Jahannam”. Dan selawatlah pada Nabi sebanyak
mungkin setiap masa sebagai ubat untuk melembutkan hati.
“Tuhanku, aku tidaklah layak untuk syurgamu tetapi aku idak pula sanggup menanggung siksa nerakamu oleh itu kurniakanlah keampunan kepadaku…..ampunkanlah dosaku bahawa sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa
besar”.
Subscribe to:
Posts (Atom)